Selasa, 14 Agustus 2012
Naskah Drama untuk 5 Orang
Pementasan
Drama
Tokoh
:
1.
Nabilla Kumalasari
Dia
adalah sahabat sejati Bella.Dia kabur dari rumah sewaktu adiknya
masih berumur 1 tahun.Dia kabur karena sikap ibunya yang tidak
mengerti anaknya.
2. Bella
Puspitawati
Dia
adalah sahabat sejati Nabilla.Dia kabur dari rumah karena orang
tuanya bercerai.Dia kabur dari rumah persahabatan karena tidak
suka dengan sifat Dasilva yang tidak menyenangkan.
3.
Dasilva Putri Handayani
Dia
adalah sahabat Nabilla sejak taman kanak-kanak.Sifatnya kasar.
4. Billa
Kumalasari
Dia
mencari kakanya sejak lama.Kakaknya adalah Nabilla.Dia kabur dari
rumah karena sikap ibunya yang tidak mengerti Billa.
Sinopsis
Di suatu hari, ada tiga
orang sahabat yang sedang bertengkar.Mereka bertengkar karena
seseorang dari mereka berlaku tidak baik.Orang itupun pergi
meninggalkan rumah dan seseorang yang lain juga pergi meninggalkan
rumah.Tetapi, ada satu orang yang masih peduli akan persahabatan
mereka tetap tinggal di rumah itu.Akhirnya, dia mencari kedua
sahabatnya itu bersama adik kesayangannya.Diperjalanan, dia dan
adiknya menemunkan salah seorang dari sahabatnya.Dia pun akhirnya
pergi lagi untuk menemui seorang sahabatnya yang lain.Tetapi,
diperjalanan mereka kehabisan bekal makanan mereka.Bagaimanakah
cerita sebelumnya?
Adegan
1
Disuatu
tempat yang indah, tinggallah dua orang sahabat.Mereka sedang
asyik mengobrol di teras rumah sambil duduk memandang kearah
depan.Di sinari oleh sinar matahari yang sangat menyengat.Hari itu
adalah musim kemarau. Mereka mengipas-ngipaskan badan mereka yang
kepanasan.
Nabilla
: “Hari ini sangat panas, ya”
Bella
: “Iya, aku setuju denganmu”
Nabilla
: “Mau aku ambilkan segelas air dingin?”
Bella
: “Tidak, terima kasih”
Ditengah-tengah
keasyikan itu, seorang perempuan lewat didepan mereka.Anak itu
lalu terdiam didepan rumah Nabilla dan Bella.
Nabilla
: “Maaf, kenapa kamu berhenti didepan rumah kami?”
Dasilva
: “Eh hmm maaf”
Bella
: “Ayo kesini, sepertinya kamu haus”
Dasilva
: “Baik, terima kasih”
Nabilla
: “Tunggu sebentar, ya”
Dasilva
: “Iya”
Bella
: “Hai, namaku Bella Puspitawati.Kalau kamu?”
Dasilva
: “Namaku Dasilva Putri Handayani.Panggil saja Silva, yang tadi
itu namanya Nabilla Kumalasari bukan?”
Bella
: “Ya, tentu saja”
Nabilla
: “Ini minumnya! Maaf, ya hanya ada air putih”
Dasilva
: “Tidak apa-apa, terima kasih,ya”
Bella
: “Nab, kamu kenal orang itu tidak?”
Nabilla
: “Sepertinya aku kenal”
Nabilla
: “Maaf, nama kamu Dasilva Putri Handayani bukan?”
Dasilva
: “Iya, tentu saja, aku kira kamu sudah lupa sama aku”
Bella
: “Emm, aku kedalam dulu, ya”
Nabilla
: “Iya”
Dasilva
: “Nab, itu siapa kamu?Kok akrab banget sama kamu?”
Nabilla
: “Itu sahabat aku disini”
Dasilva
: “Berarti, aku bukan sahabat kamu lagi dong”
Nabilla
: “Bukannya begitu Sil, kamu ya tetap saja sahabat aku”
Dasilva
: “Oh begitu”
Nabilla
: “Sudah,yuk kita masuk sudah siang nih”
Dasilva
: “Iya"
Esoknya, mereka hanya
memakan roti dengan selai.Sambil duduk di kursi.
Bella
: “Bagaimana enak tidak?”
Dasilva
: “Tidak enak soalnya aku tidak suka selai!”
Bella
sangat kesal dengan perkataan Dasilva yang kasar itu.Bella pergi
keluar.
Nabilla
: “Bel, ayo kita bereskan ruangan ini!Loh,Bella?”
Dasilva
: “Aku kenyang”
Nabilla
: “Sil, Bella mana?”
Dasilva
: “Tadi dia marah sama aku,makanya dia kabur dari sini”
Nabilla
: “Memangnya kenapa?”
Dasilva
: “Aku bilang rotinya tidak enak karena pakai selai”
Nabilla
: “Sil, itu tidak baik”
Dasilva
: “Lagian kenapa kalian tidak beli seres dan mentega?”
Nabilla
: “Sil, dengar ya kami bekerja saja harus bersama-sama”
Dasilva
: “Memang kerja apa?”
Nabilla
: “Memanen buah dikebun orang lain,lalu hasil dari itu kami
diberi uang dan selai”
Dasilva
: “Sekarang terbukti kamu lebih memilih dia dari pada aku.”
Dasilva
: “Oh, ya terima kasih atas semuanya”
Nabilla
: “Tapi”
Setelah Dasilva pergi, ada
seorang anak kecil yang menghampiri Nabilla.
Billa
: “Kakak, ini kakak ya?”
Nabilla
: “Heh?”
Nabilla
: “Billa, ngapain kamu kesini?”
Billa
: “Billa malas dirumah dimarahi bunda terus”
Nabilla
: “Billa, kamu sendiri kesini?”
Billa
: “Iya, kakak sendiri disini?”
Nabilla
: “Untuk sekarang iya”
Billa
: “Kakak, Billa lapar”
Nabilla
: “Baiklah, ayo kedapur”
Billa
: “Kakak”
Nabilla
: “Ya”
Billa
: “Kakak kenapa?”
Nabilla
: “Kakak nggak apa-apa kok yuk kedapur”
Billa
: “Baiklah”
Adegan 2
Di
dapur, Nabilla membuatkan roti selai untuk adiknya.Segelas air
dingin juga diambilkan oleh Nabilla untuk adiknya.Nabilla merasa
sangat kesepian karena tidak ada sahabatnya lagi disini.Nabilla
akhirnya tersenyum karena adiknya ada bersamanya.
Billa
: “Rotinya enak,kak”
Nabilla
: “Iya”
Billa
: “Habis ini ngapain,ya?”
Nabilla
: “Kita mencari Bella”
Billa
: “Bella siapa?Sahabat kakak yang dulu disini sama kakak?”
Nabilla
: “Iya”
Billa
: “Selesai”
Nabilla
: “Ayo kita mulai mencarinya”
Billa
: “Baik”
Mereka
berdua keluar dari rumah itu serta membawa tas yang berisi air
minum dan roti selai untuk bekal.
Billa
: “Kakak”
Nabilla
: “Ya?”
Billa
: “Kak Silva mana?”
Nabilla : “Kok kamu tahu kak Silva kesini?”
Nabilla : “Kok kamu tahu kak Silva kesini?”
Billa
: “Dia yang ngasih tahu aku”
Nabilla
: “Dia pulang lagi ke rumah karena dia tidak tahan disini”
Billa
: “Tapi kok sifatnya jadi agak aneh semenjak…”
Nabilla
: “Aku juga tidak tahu.Mungkin dia cuma ingin punya teman”
Billa
: “Iya”
Nabilla
: “Hei Billa!Emm siapa orang yang ada di sana?”
Billa
: “Itu kayaknya kak Silva deh”
Nabilla
: “Iya, Bil! Itu memang Silva”
Nabilla
lalu menghampiri Silva yang sedang duduk termenung itu.Nabilla
lalu memegang pundak Silva.
Nabilla
: “Sil, maafkan aku, ya”
Dasilva
: “Jangan ganggu aku!”
Billa
: “Kak Silva kok gitu sih”
Dasilva
: “Sudah, kamu tidak usah ikut campur”
Nabilla : “Sil, itu tidak baik!”
Nabilla : “Sil, itu tidak baik!”
Dasilva
: “Sudah sana, pergi dari sini”
Nabilla
: “Tapi Sil”
Dasilva
: “Kamu tidak mau pergi? Baiklah aku saja yang akan pergi”
Akhirnya,
Nabilla dan Billa melanjutkan perjalanan mereka.Ditengah-tengah
perjalanan, mereka terdiam.
Billa
: “Kakak, aku haus”
Nabilla
: “Baiklah ayo minum ini dan kita lanjutkan lagi setelah
beristirahat”
Billa
: “Terimakasih, kak”
Nabilla
: “Dasilva itu menurutmu sifatnya bagaimana?”
Billa : “Menurut aku dia dulu baik, ramah, pokoknya enak deh orangnya”
Billa : “Menurut aku dia dulu baik, ramah, pokoknya enak deh orangnya”
Nabilla
: “Iya, kakak setuju denganmu”
Billa
: “Tapi kalau sekarang……”
Nabilla
: “Kenapa?”
Billa : “Sudah deh kak.Tidak baik membicarakannya”
Nabilla : “Iya”
Billa : “Sudah deh kak.Tidak baik membicarakannya”
Nabilla : “Iya”
Billa
: “Kak, kakak dengar suara tidak?”
Nabilla
: “Iya, kakak mendengarnya”
Billa : “Kita cari yuk kak asal suaranya”
Nabilla : “Iya”
Billa : “Kita cari yuk kak asal suaranya”
Nabilla : “Iya”
Sewaktu
mereka mencari tahu asal suara itu, seseorang diam-diam mengambil
bekal makanan mereka.Ketika suara itu sudah tidak terdengar lagi
mereka balik ke tempat peristirahatan mereka yang tadi.Mereka
sangat terkejut melihat bekal makanan mereka sudah tidak ada.Hanya
ada 3 botol minum yang tersisa.Sebelumnya, mereka membawa 6 botol
minum.
Nabilla
: “Bagaimana ini?Siapa yang mengambilnya?”
Billa
: “Sudahlah kak, kita lanjutkan saja lagi perjalanannya”
Tiba-tiba,
Dasilva muncul dihadapan Nabilla.
Dasilva
: “Maaf, ya seharusnya aku yang meminta maaf”
Nabilla
: “Iya, tidak apa-apa”
Billa
: “Sekarang kita mencari kak Bella”
Dasilva
: “Iya, Nabilla, aku minta minum dong!”
Nabilla
: “Iya.Loh, berarti bukan kamu yang mengambil bekal kita”
Dasilva
: “Memang bukan”
Nabilla
: “Jangan-jangan”
Billa
: “Kakak nakutin nih, kan Billa jadi seram”
Nabilla
: “Bukan itu tapi”
Dasilva
: “Bella yang mengambilnya”
Billa
: “Kirain”
Dasilva
: “Bel, kami tahu kamu disini”
Nabilla
: “Bel, maafkan kami, ya”
Billa
: “Kak Bella jangan marah terus tidak baik lo”
Suasana
tiba-tiba menjadi hening.
Bella
: “Aku tidak mau lagi bersama kamu Nabilla, kecuali”
Nabilla
: “Kenapa lagi?”
Bella
: “Si a-v-l-i-s sudah tidak disini”
Nabilla
: “Kok kamu begitu sama sahabat sendiri?”
Dasilva
: “Maafkan aku Bel, aku hanya ingin punya teman”
Bella
: “Dengan cara seperti itu?”
Dasilva
: “Aku memang tidak suka selai.Maafkan aku ya, Bella”
Bella
: “Tapi, kamu harus berjanji tidak boleh mengeluh”
Dasilva
: “Baiklah”
Bella akhirnya keluar dari
tempat persembunyiannya itu.
Nabilla
: “Bagaimana jika kita membuat janji”
Dasilva
: “Ya, aku setuju”
Bella
: “Aku juga”
Nabilla
: “Kalau begitu sumpahnya adalah BND Selalu bersama”
Dasilva
: “Tentu saja”
Bella
: “Baiklah, aku mulai”
Billa
: “Hei, tunggu aku tidak?”
Nabilla
: “Kalau begitu jadi “Double BND selalu bersama””
Bella
: “Double”
Billa
: “B”
Nabilla
: “N”
Dasilva
: “D”
Bella & Billa :
“Selalu”
Nabilla&Silva:
“Bersama”
Mereka
akhirnya bersama-sama lagi untuk selamanya.
Tamat
No comments:
Post a Comment