Contoh Naskah Drama 5 Orang
Adegan drama 5 orang tidak
jarang dimainkan di sekolahan. Topik dramanya pun bermacam-macam.
Mulai drama seputar pendidikan, drama
sosial, drama
persahabatan, drama
antara guru dan murid dan seterusnya.
Naskah drama dimainkan oleh
5 orang akan kita share pada kesempatan posting serial contoh teks
drama kali ini. Berikut contoh
skrip drama 5 orang yang bisa anda gunakan untuk keperluan
educational anda.
Judul drama:
Pengorbanan Orangtua Untuk
Anak
Pemain drama:
1. Dina
2. Lia
3. Mifa
4. Deni
5. Yoga
Dina:
Apa kabar sahabat?
Lia cs:
Baik. Kamu sendiri gimana?
Dina:
Alhamdulillah, sehat.
Lia:
Gimana kabar Bapak kamu
Din? Sudah baikan kan?
Dina:
Alhamdulillah, sudah baikan
kok. Terimakasih sudah menanyakan kondisi orangtuaku.
Mifa:
Emang Bapak kamu abis sakit
ya Din?
Dina:
Iya Mif, tapi sekarang
sudah sembuh kok.
Mifa:
Sorry Din, aku nggak sempat
menjenguk kemarin soalnya aku nggak tau. Syukur deh kalau sudah
baikan.
Dina:
Nggak papa kok Mif, thanks
for care.
Deni:
Din, sebaiknya kamu jagain
Bapak kamu baik-baik. Jangan biarkan dia terlalu banyak bekerja
nanti bisa kambuh sakitnya, kan dia udah tua.
Dina:
Tentu Den! Setelah sembuh
kemarin aku udah ngelarang Bapakku untuk ngerjain yang berat-berat.
Deni:
Bener tu Din.
Yoga:
Kalau dipikir-pikir
orangtua kita tu udah banyak berkorban buat kita. Mestinya kita
harus bisa menjadi anak yang tau balas budi. Kita harus memberikan
perhatian yang cukup kepada beliau. Membalas jasa-jasa beliau kepada
kita, dan berusaha membuat beliau merasa bangga dengan budi pekerti
kita.
Dina cs:
Kamu benar sekali Ga. Kita
tidak boleh menjadi anak yang hanya bisa merepotkan orangtua. Kita
harus membalas setiap pemberiannya kepada kita. Menghargai
pengorbanannya kepada kita. Tanpanya, bahkan kita tidak tau apakah
saat ini kita cukup makan.
Mifa:
Jika kalian renungi, kita
memang tidak akan sanggup membalas jasa dan pengorbanan orangtua
kita. Mereka mampu melakukan semuanya untuk kita. Sesuatu yang tidak
mampu dilakukannya pun bisa dilakukannya karena demi masa depan
anaknya. Oleh yang demikian, maka kita harus senantiasa mengingatnya
dan berusaha untuk memperlakukannya sebagai ratu dalam kehidupan
kita. Jangan pernah ada diantara kita lalai dan tidak peduli
terhadap kondisi orangtua kita, termasuk pada saat beliau sakit.
No comments:
Post a Comment